Assalamualaikum.. Kembali dengan postingan puisi. Kali ini adalah puisi yang di ikutkan ke lomba menulis nusantara bertema "Kado untuk Kota Padang tercinta". Sayangnya cuma berhenti di 150 besar. Jadinya gagal dapat hadiah tour kepenulisan ke Malaysia.. Huwaaha :D terus semangat ikut lomba! Happy reading to you all.. -HC
PADANG MASIHKAH BERDENDANG?
(1)
Secawan harap kau atur di perantauan alur bayur
Melatahkan sendawa pada ilalang kencana Padang Panjang : membudaya
Bersama karas menetas di Batang Arau yang menghilir di mahligai tabir
(2)
Tetap kau kenang panggada Bima yang menimbun moyang Sang Padang
Hingga merunduk di balik tanduk yang menyeringai di bilik Sang Gadang
Kau sempatkan menyantap kaba bersahaja yaitu rengat Siti Nurbaya
Mengumbar gelitik rindu yang membingkai sisik hati
(3)
Oh…Padang masihkah berdendang ?
Belum sempat kau haturkan helaian pucuak rabuang
Padang telah tergeletak di pangkuan : merajam kehidupan
Timangan alam penuh gelagat yang meretas rintih
Kau merajuk para rusuk agar tetap menampung nafas di sela reruntuhan
(4)
Padang masih meradang disertai gelimpang
Namun ranah Minang bukanlah senja berjubah manja
(5)
Sesaat kau muncul di peraduan menghadap barat
Mereguk nestapa kemudian terpekur dalam siluet doa
Mencumbu haru di Kota Padang tercinta
Disaksikan pesona juwita yang membahana
Bukan lagi lemah menghujan ,
melainkan diiringi dendang sepotong rendang